Siapa diantara anda tidak mengenal atau mengetahui Kota Bandung? Ya, kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan untuk bekerja, menempuh pendidikan, wisata, kuliner yang khas, investasi, dan sebagainya. Masyarakat menjuluki Kota Bandung dengan sebutan Paris van Java.
Udara yang sejuk dan keunikan taman-taman kota di Bandung menjadi daya tarik tersendiri. Ada berbagai macam penamaan taman-taman yang ada di Kota Bandung ini, seperti Taman Film, Taman Fotografi, Taman Superhero, Taman Jomblo, dan masih banyak lagi. Tidak hanya taman-taman yang unik, trotoar jalanan di Bandung juga sudah rapi dan indah. Seperti di sepanjang Jalan Riau, trotoar sudah terpasang rapi dan nyaman bagi pejalan kaki. Selain itu, terdapat kursi-kursi yang terpasang di sepanjang trotoar tersebut.
Revolusi Kota Bandung yang dilakukan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil selama kurang lebih 3 tahun terakhir dinilai cukup berhasil oleh berbagi kalangan masyarakat Kota Bandung. Masyarakat menilai bahwa Kang Emil (sebutan akrab dari Ridwan Kamil) telah mewujudkan Bandung yang lebih manusiawi. Pria yang pernah menjadi Dosen Institut Teknologi Bandung ini juga merupakan salah satu pelopor Smart City selain Provinsi DKI Jakarta yang juga menerapkan hal yang sama di daerahnya.
Terlepas dari semua hal tersebut, masih banyak masalah yang harus dibenahi. Salah satunya pemerataan infrastruktur di daerah pinggir Kota Bandung. Trotoar dan jalanan masih banyak yang rusak. Sudah sewajarnya apabila Pemkot Bandung cepat tanggap mengenai perbaikan infrastukur tersebut. Demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan dan pejalan kaki. Selain itu, kemacetan yang semakin berjalannya waktu semakin macet. Pemkot Bandung sudah seharusnya mulai memkirkan solusi dari kemacetan ini. Misalnya membangun moda transportasi umum berbasis rel.
Seperti dilansir oleh Pikiran Rakyat, (Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/05/23/proyek-lrt-bandung-raya-terus-digodok-369802) mengatakan pemerintah sedang mengkaji terus proyek Light Rail Transit (LRT). Tetapi, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sulit menemui titik terang mengenai penggunaan anggaran. Jika tidak ada titik terang dalam masalah ini, maka LRT tidak kunjung terealisasi. Kemacetan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, pemerintah harus bersinergi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini bukan hanya kepentingan politik semata, melainkan kepentingan seluruh masyarakat Kota Bandung.
No comments:
Post a Comment