Friday 2 October 2015

Polusi Udara di Kota Cirebon



"Kami ingin perubahan!" Itulah semangat warga Cirebon dalam menghadapi debu batu bara yang semakin hari semakin 'menggila' dikarenakan bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon. 


Dari perumahan warga, sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan toko-toko di sebagian kota Cirebon setiap harinya dihujani debu batu bara bewarna hitam. Dan setiap hari pula mereka harus membersihkan lantai disekitar rumah mereka, tidak hanya sekali setiap hari melainkan beberapa kali dalam sehari.

Inilah statement yang beredar di salah satu sekolah Cirebon yang beredar di sosial media BlackBerry Messenger (BBM):

"Bulan-bulan terakhir kita dihebohkan oleh asap pembakaran hutan yang menyerang kota-kota di Sumatra dan Kalimantan. Suatu pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Indonesia heboh, presiden tersadar sampai beliau turun sendiri meninjau lokasi.

Tapi tahukan bahwa pencemaran udara yang bahkan lebih hebat & lebih mematikan dari asap pembakaran hutan, sedang terjadi di sebuah kota di Jawa? Ya masyarakat di Cirebon, Jawa Barat sudah 7 tahun terakhir ini harus hidup dengan polusi karena debu batubara! (Menurut web MetroTv News 11 tahun terakhir)

Proses bongkar muat yang dilakukan secara ceroboh oleh oknum-oknum di pelabuhan yang tepat berada di jantung kota Cirebon, menyebabkan debu batubara yg berbahaya menyebar kemana-mana terbawa angin. Menyebar ke hampir 3/4 wilayah kota Cirebon & terhisap oleh hampir sebagian besar penduduk Cirebon‎

Berbeda dengan debu asap pembakaran hutan yang bersifat organik karena dari pembakaran tanaman. Maka debu batubara bersifat imorganik & mengandung partikel silika. Asap bersifat reversible, org yang terkena paparan asap dpt dipulihkan. Tp silika dalam debu batubara apabila terhirup lama akan menyebabkan cacat permanen!‎

Asap kebakaran hutan tampak jelas. Tapi debu batubara tdk tampak di mata karena sangat kecil partikelnya sehingga orang tidak sadar bahwa mereka telah terpapar debu yang mematikan. Orang yang menghirup debu batubara dalam waktu lama akan menyebabkan paru-parunya menghitam & mengeras. Dikenal dgn istilah Black Lung. Black Lung tdk ada obatnya & tidak dapat disembuhkan. ‎

Bpk Presiden, nyawa penduduk 1 kota jauh lebih berharga daripada kebutuhan energi nasional atau keuntungan negara. Saat ini di Cirebon sedang terjadi genocide secara perlahan yang terjadi karena ketidakpedulian pemerintah. Dampak pencemaran ini baru akan terlihat setelah beberapa tahun. Apakah Bpk Presiden tega melihat anak-anak kami tumbuh cacat. Mereka pun adalah anak bangsa, yang berhak tumbuh sehat & kuat.

Kami rakyat Cirebon berharap Bpk Presiden dapat datang meninjau langsung lokasi & segera memberikan solusi real, tidak peduli berapapun biayanya. Karena nyawa manusia adalah sangat berharga!"

Itulah statement mereka sebagai warga kota Cirebon agar pemerintah pusat ataupun daerah dapat menyelesaikan masalah polusi debu batu bara. Adapun beberapa media elektronik dan media cetak setempat telah memuat berita seputar debu batu bara.

No comments:

Post a Comment